Cara Mudah Menghafal Kanji

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata kanji? Menyulitkan? Membosankan? Atau bahkan Menyeramkan?  Bagi pemelajar bahasa Jepang, dibandingkan dengan huruf hiragana maupun katakana, kanji menjadi huruf yang sulit untuk dikuasai. Sebenarnya, ada berbagai macam pendekatan atau cara untuk menghafal kanji dengan mudah dan menyenangkan. Salah satunya dengan pendekatan naritachi. Naritachi merupakan cara menghafal kanji dengan mengetahui sejarah atau asal-usul pembentukan kanji. Dalam pendekatan ini, pemelajar harus melihat kanji sebagai “gambar/bentuk” bukan sebagai “huruf”. Hal ini dilakukan karena pengajar menyampaikan kanji sesuai dengan asal-usul pembentukannya kemudian mengilustrasikannya ke dalam benda sekitar. Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam naritachi atau asal-usul pembentukan kanji untuk memudahkan proses menghafal kanji.

1.Shookei Moji (象形文字)

Shookei Moji merupakan pembentukan asal-usul kanji berdasarkan penglihatan benda asli. Kanji memiliki arti meniru. Hal ini didasarkan pada zaman dahulu kanji dibuat dengan meniru bentuk benda yang ada di sekitar manusia. Untuk lebih jelas, Anda dapat melihat contoh naritachi pada gambar berikut ini.

Balai Bahasa UPI

Balai Bahasa UPI

Sumber gambar: https://homework-recipe.com
  1. Kanji 日(hi): Matahari
  2. Kanji月(tsuki): Bulan
  3. Kanji 木 (ki): Pohon

Berdasarkan gambar di atas, proses perubahan terbentuknya pun makin sederhana, dimulai dari gambar matahari, bulan, dan pohon menjadi kanji 日(matahari), 月(bulan), 木 (pohon). Jadi, dapat diketahui bahwa penglihatan manusia terhadap bentuk benda sekitar menginspirasi terbentuknya kanji.

  1. Shiji Moji (指事文字)

Shiji Moji merupakan asal-usul kanji berdasarkan sebuah ide/konsep yang ditunjukkan berdasarkan lambang titik maupun garis pada gambar. Berikut ini beberapa contoh bentuk kanji berasal dari suatu ide/konsep.

Balai Bahasa UPI

Sumber gambar: http://miray109.com/
  1. Kanji 上(ue): Atas.
  2. Kanji下(shita): Bawah
  3. Kanji 中 (naka): Tengah
  4. Kanji 大きい (ooki): Besar
  5. Kanji 力 (chikara): Kekuatan

Pada gambar di atas, coba Anda perhatikan letak titik yang berada di atas dan di bawah. Letak titik tersebut merupakan suatu konsep terbentuknya kanji 上 (atas) dengan titik yang berada di atas, dan kanji 下(bawah) dengan titik yang berada di bawah. Begitu juga dengan kanji 中 (tengah) yang terbentuk berdasarkan konsep garis dari gambar gasing yang berada di “tengah”. Kanji大きい (besar) terbentuk dari garis pada gambar orang dengan tangan dan kaki melebar yang melambangkan suatu hal yang “besar”. Kemudian kanji 力 (kekuatan) terbentuk berdasarkan garis pada gambar lengan berotot yang melambangkan “kekuatan”. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa konsep garis dan titik berdasarkan letak dan gambar saling berkaitan dengan bentuk dan arti dari suatu kanji.

  1. Kaii Moji (会意文字)

Kaii Moji merupakan asal-usul kanji berdasarkan gabungan beberapa elemen kanji yang dapat mengekspresikan makna.

Balai Bahasa UPI

Sumber gambar: http://miray109.com
  1. Kanji明るい(akarui): Terang
  2. Kanji林(hayashi): Hutan
  3. Kanji鳴く(naku): Berbunyi (binatang)
  4. Kanji休む(yasumu): Istirahat

Pada kanji pertama, perhatikan Kanji明るい(akarui) yang terdiri atas kanji 日(matahari) dengan ukuran kecil dan kanji 月(bulan) yang ukurannya lebih besar. Kemudian kedua elemen tersebut mengekspresikan makna bahwa kanji 日(matahari) dan月(bulan) sama-sama memberikan penerangan. Ketika digabungkan, keduanya memiliki arti “terang”. Sementara untuk kanji kedua merupakan Kanji林(hayashi) yang terdiri atas dua kanji 木 (pohon) yang kemudian dimaknai sebagai hutan yang memiliki lebih dari dua pohon. Berikutnya, Kanji ketiga merupakan kanji 鳴く(berbunyi) yang terdiri atas kanji 口(mulut) dan鳥 (burung). Gabungan Kanji 口(mulut) dengan鳥 (burung) masing-masing mengekspresikan makna, seperti mulut mengeluarkan suara/bunyi, dan burung yang melambangkan salah satu binatang. Kanji 鳴くdapat diartikan sebagai “bersuara/berbunyi” khusus untuk kosakata binatang. Kanji keempat, adalah kanji 休む(istirahat) yang terdiri atas kanji 人(orang) dan 木(pohon). Gabungan elemen pada kanji ini dapat mengeskpresikan makna bahwa orang yang sedang berada di bawah pohon merupakan orang yang sedang “beristirahat”. Mengingat bahwa pada zaman dahulu, orang yang bepergian akan beristirahat dengan mencari kesejukan di bawah pohon.

Dari ketiga naritachi yang sudah disampaikan, diharapkan dapat memudahkan pemelajar maupun pengajar dalam menghafal kanji dengan mengimajinasikan kanji ke dalam bentuk benda-benda yang ada di sekitar kita. Jika Anda memerlukan tutor untuk belajar kanji ataupun bahasa Jepang secara keseluruhan, Anda dapat mendaftarkan diri untuk belajar di Program Kursus Bahasa Jepang Balai Bahasa UPI Bandung. Untuk informasi lebih lanjut, silakan akses situs web http://balaibahasa.upi.edu. [Ghaida Farisya]