Indonesia, Rumah Keduaku

Bepergian adalah rekreasi kesukaan banyak orang. Pada masa ini, ada banyak cara untuk memuaskan rasa ingin berwisata, yaitu naik mobil, kereta api, pesawat terbang, atau kapal. Walaupun demikian, biasanya orang suka pulang ke rumahnya sendiri, karena mereka merasa paling nyaman dan santai di tempat tersebut. Saya sudah tinggal di Indonesia selama tujuh tahun lebih, maka Indonesia sudah menjadi tempat di mana saya merasa santai dan nyaman. Indonesia telah menjadi rumah kedua saya.

Saya lahir di Amerika Serikat menjadi anak bungsu dari sebelas bersaudara. Ketika saya berumur sepuluh tahun, saya dengan lima kakak mengikuti ayah dan ibu ketika mereka pindah ke Bandung, Indonesia. Sejak saat itu, lima kakak tersebut satu demi satu pulang ke Amerika Serikat sehingga hanya saya dengan orang tua saya tetap tinggal di Indonesia. Oleh karena saya tinggal di Indonesia semenjak kecil, saya merasa paling nyaman di dalam lingkaran pertemanan dengan orang Indonesia.

Saya merasa nyaman di Indonesia karena orang Indonesia sangat ramah. Ketika saya berjalan-jalan, selalu ada orang yang menyapa saya. Kadang-kadang keluarga saya mengalami kesakitan atau kesulitan. Pada saat itu, tetangga kami selalu menolong dan memperhatikan kami. Selalu ada orang yang rela menolong keluarga saya ketika tiba-tiba ada masalah. Ketika kakak saya meninggal dunia di Amerika, hati kami merasa sedih dan berat. Dalam keadaan yang sangat sulit itu, keluarga saya merasakan kasih dan kepedulian teman-teman kami di Bandung. Keramahan dan kepedulian orang Indonesia ditunjukkan kepada keluarga saya yang berduka dengan datangnya mereka ke rumah kami untuk melayat.

Bukan hanya keramahan orang Indonesia yang mempengaruhi saya untuk ingin tinggal di Indonesia tetapi juga keindahan Indonesia yang terkenal. Keindahan gunung-gunung api sangat mengagumkan saya. Ketika saya memandang air terjun yang sangat tinggi saya langsung menganga. Jumlah jenis flora dan fauna di hutan Indonesia merupakan keindahan yang unik. Cuaca di Indonesia tidak selalu panas begitupun cuaca di pergunungan Indonesia sejuk hampir seperti sejuknya musim gugur di Amerika. Bunga-bunga tropika yang mengagumkan bisa tumbuh di mana-mana dan mengindahkan hutan Indonesia.

Budaya Indonesia mementingkan kesosialan dengan bergabung untuk macam-macam upacara yaitu pernikahan, penguburan, selamatan, kelahiran bayi baru, dan sebagainya. Orang Indonesia juga suka berkumpul untuk bermain dan bersantai bersama. Dalam perkumpulan orang Indonesia, suasana selalu menjadi ceriah. Orang Indonesia selalu rela membuka rumahnya dan memberikan waktunya untuk ngobrol bersama atau
berjalan-jalan ke mana-mana.

Selain itu, masakan Indonesia begitu lezat! Santapan Indonesia luar biasa karena campuran bumbu tertentu, yaitu cabai, jahe, kemiri, kencur, kunyit, lengkuas, daun salam, daun peruk nipis, dan serai. Bukan hanya bumbunya yang membedakan makanan khas Indonesia dari makanan khas negara yang lain, tetapi juga cara memasaknya termasuk memakai ulek dan cobek. Makanan khas Indonesia kesukaan saya adalah rendang, nasi kuning, nasi goreng, ayam rica-rica, dan pisang aroma. Karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, sayuran dan buah-buahan bisa bertumbuh sepanjang tahun. Saya sangat menikmati pisang yang baru dipetik dan yang matang dari pohonnya, juga mangga dan nanas yang bertumbuh di Indonesia sangat manis dan segar.

Oleh karena saya tinggal di Indonesia, saya bermanfaat dari kesempatan untuk belajar bahasa dan budaya yang berbeda dengan bahasa dan budaya negara asal saya. Dengan pengalaman ini, pandangan saya tentang struktur budaya menjadi lebih luas dan pemahaman sosial saya menjadi lebih lengkap. Manfaat pandangan dan pemahaman yang lebih luas itu adalah pengertian tentang pemikiran dan pembudayaan orang yang berbedan egara dengan saya.

Sebagai kesimpulan, keramahan, kepedulian, dan kesosialan masyarakat Indonesia, serta keindahan alam dan kelezatan makanannya membangun perasaan santai, tenang, dan nyaman di dalam hati saya. Oleh karena itu, Indonesia telah menjadi rumah kedua saya. [Sharon R. Cleghorn-Pemelajar BIPA dari Amerika Serikat]