Tes pemahaman bacaan atau reading test merupakan salah satu jenis asesmen yang penting karena selalu diujikan di pelbagai ujian, seperti dalam TOEFL test dan ujian masuk perguruan tinggi. Sayangnya, walaupun tes pemahaman bacaan sudah diberikan sejak jenjang sekolah dasar, masih banyak orang yang mengalami kesulitan mengerjakan tes ini di jenjang perguruan tinggi. Mengapa masalah tersebut bisa terjadi? Artikel ini akan menjelaskan persiapan dan kiat-kiat efektif mengerjakan tes pemahaman bacaan.
Investasi Membaca
Perlu dipahami bahwa tes pemahaman bacaan tidak hanya menguji kemampuan kita membaca pada saat tes, tetapi juga menguji seberapa besar kosakata yang kita kuasai. Karena topik teks yang akan diujikan tidak bisa diprediksi, kita harus mempersiapkan dan memperbesar pemahaman kosakata sebanyak mungkin agar siap dengan topik apapun yang dibahas saat ujian. Dengan kata lain, tes pemahaman bacaan menguji seberapa banyak ‘tabungan’ kosakata dan seberapa banyak waktu yang kita investasikan untuk membaca. Jika penguasaan kosakata kita sudah besar, jenis ujian apapun pasti akan bisa dikerjakan dengan baik. Menurut beberapa penelitian, syarat agar sebuah bacaan bisa dipahami dengan mudah adalah pemahaman 80% kosakata dalam teks yang dibaca.
Bertahap Membangun Kebiasaan Membaca Buku
Membaca buku saat ini mungkin bukan merupakan hobi sebagian besar orang. Konsentrasi tinggi dan ketenangan yang dibutuhkan saat membaca membuat kegiatan ini tampak sulit dilakukan di era multimedia tatkala informasi sering kali ditampilkan secara lebih interaktif. Selain itu, banyak orang lebih memilih membaca informasi singkat di media sosial karena lebih cepat dan mudah dicerna. Meskipun demikian, kegiatan membaca buku secara ekstensif akan tetap menguntungkan untuk jangka panjang karena akan lebih memperkaya pengetahuan dan membangun pola pikir kritis. Untuk membangun kebiasaan membaca buku, kita bisa mulai dengan bacaan yang ringan dan relevan dengan pekerjaan atau bidang keilmuan yang digeluti. Kita bisa mencari buku Graded Readers yang tingkat kesulitan bacaannya sudah disusun dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca. Jika buku yang dibaca relevan dan tidak terlalu sulit, maka kita pun akan merasa senang dan terus melakukan kegiatan tersebut. Jika membaca sudah menjadi kebiasaan, tes pemahaman bacaan tidak akan terasa seperti ujian, namun lebih seperti membaca santai sehari-hari.
Mengikuti Kursus Persiapan Ujian
Ujian pemahaman bacaan seperti TOEFL dan IELTS pada dasarnya sama seperti membaca pada umumnya. Namun, waktu yang sangat terbatas membuat kita harus membaca secara cepat dan efektif. Hal ini tentu akan membuat proses membaca terasa sangat berbeda karena pada kegiatan membaca sehari-hari, kita tidak berada dalam tekanan. Oleh karena itu, pemahaman strategi pengerjaan soal sangat diperlukan agar kita bisa lulus tes pemahaman bacaan. Di dalam TOEFL ITP test, misalnya, jika soal menanyakan main idea atau ide pokok, kita cukup membaca kalimat pertama tiap paragraf untuk menemukan jawabannya. Hal tersebut disebabkan sifat teks TOEFL yang cenderung deduktif atau menempatkan gagasan utama di awal paragraf. Pemahaman strategi seperti itu kemungkinan besar tidak akan kita dapatkan jika hanya mengandalkan kebiasaan membaca sehari-hari.
Secara umum tes pemahaman bacaan menguji seberapa biasa kita membaca teks sehari-hari. Namun faktor lain, seperti terbatasnya waktu dan format soal membuat kita juga perlu mencari tahu strategi terbaik untuk mengerjakan soal. Selamat mencoba tips & tricks di atas! [Ihsan Nur Iman Faris]